PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya
sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam
menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai
pihak diluar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang menjadi unsur
penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri
maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Akuntansimerupakansuatu system untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan.Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi yang objektif
akan mendukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan
dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang
objektif. Oleh sebwb itu, penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi
hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang
dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga mereka yang menggunakannya
akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.
PEMBAHASAN
1. Lingkungan Informasi
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis, seperti
sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal dan tenaga kerja. Informasi
merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi kontemporer.
A.
Apakah Sistem Itu ?
Dalam
arti luas ungkapan ”sistem” disamakan dengan maknanya dengan ungkapan ”cara”.
Sehingga kita akan dapat membaca rangkaian kata seperti: sistem penilaian,
sistem pengawasan, dll.Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila
memenuhi dua syarat. Pertama adalah
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut,
subsistem, atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur.
B.
Suatu kerangka kerja bagi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan,diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada para pemakai.Sistem informasi menerima input, disebut
transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output
informasi yang akan didstribusikan kepada para pemakai informasi. Transaksi adalah sebuah peristiwa yang
mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasinya
sebagai sebuah unit kerja. Transaksi
dibagi menjadi dua kelas :
1. Transaksi
keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas
suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan
moneter.
2. Transaksi
non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem
informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi
keuangan. Misalnya menambah seorang pemasok baru bahan mentah dalam daftar para
pemasok yang sah merupakan sebuah peristiwa yang dapat diproses oleh sistem
informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
C.
Subsistem SIA
Subsistem-subsistem
SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung
mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri atas tiga subsistem utama
:
1. Sistem pemrosesan transaksi –
SPT (Transaction Processing System), yang mendukung operasi bisnis
setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh
organisasi. SPT merupakan pusat dari
seluruh fungsi sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke
transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi, dan
mendistribusi informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung
kegiatan operasi harian mereka.
2. Sistem pelaporan buku
besar/keuangan – SPBB /K (general ledger/financial reporting system),
yang menghasilkan laporan keuangan trdisional seperti laporan laba rugi,
neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang
ditetapkan oleh hukum.
3. Sistem pelaporan manajemen –
SPM (management reporting system), yang menyediakan manajemen internal
dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan la]oran
pertanggungjawaban.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi
mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas dan akuntabilitas (pertanggung
jawaban) seluruh organisasi.
A.
Segmen Bisnis
Organisasi
bisnis terdiri atas unit-unit atau segmen-segmen fungsional. Tiga pendekatan yang paling umum untuk
mensegmentasikan sebuah perusahaan meliputi
:
1. Lokasi
geografis, banyak organisasi memiliki kegiatan operasional yang menyebar di
seluruh negara dan dunia.
2. Jalur
Produk, menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk, seolah-olah mereka
merupakan perusahaan yang terpisah.
3. Fungsi
Bisnis, segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah
tanggung jawab yang terspesialisasi berdasarkan tugas.
B.
Segmentasi Fungsional
Segmentasi
menurut fungsi bisnis merupakan metode pengorganisasian yang paling umum.
Manajemen
Bahan Baku: tujuannya adalah untuk merencanakan dan
mengontrol persediaan bahan baku perusahaan.
Manajemen bahan baku memiliki tiga subfungsi :
1. Pembelian,
bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika tingkat persediaan
mencapai titik pemesanan kembali (reorder point).
2. Penerimaan,
tugassnya untuk menerima persediaan ynag sebelumnya dipesan oleh bagian
pembelian.
3. Penyimpanan,
pengawasan fisik atas persediaan yang diterima dan mengeluarkan persediaan
tersebut ke proses produksi sesuai kebutuhan.
Produksi:
aktivitas produksi yang muncul dalam siklus konversi
dimana bahan baku mentah, tenaga kerja dan aktiva pabrik digunakan utnuk
menciptakan produk jadi. Secara umum
aktivitas tersebut dibagi menjadi dua kelas utama :
1. Aktivitas
manufaktur utama, membentuk dan merakit
bahan baku mentah menjadi produk jadi.
2. Aktivitas
pendukung produksi, memastikan bahwa aktivitas manufaktur utama beroperasi
secara efisien dn efektif.
Hal-hal
yang termasuk dalam jenis aktivitas ini tetapi tidak dibatasi adalah
perencanaan produksi, kontrol kualitas, dan pemeliharaan.
Pemasaran,
pasar perlu mengetahui dan memiliki
akses ke produk-produk perusahaan., fungsi pemasaran berkaitan dengan
masalah-masalah strategis dari promosi produksi, iklan dan riset pasar.
Distribusi,
merupakan kegiatan mengirimproduk ke pelanggan setelah penjualan.
Personel,
fungsi personel yang dikembangkan dengan baik meliputi perekrutan, pelatihan,
pendidikan yang berkelanjutan, konseling, evaluasi, relasi tenaga kerja, dan
administrasi kompensasi.
Keuangan,
fungsi keuangan memanjemen sumber daya keuangan peruaahaan melalui kegiatan
perbankan dan perbendaharaan, manajemen portofolio, evaluasi kredit,
pengeluaran kas, dan penerimaan kas.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi
akuntansi mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan. Peran fungsi akuntansi yaitu menangkap dan
mencatan efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan, mendistribusikan
informai transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasikan tugas-tugas
utama mereka.
d Fungsi Jasa Komputer
Fungsi jasa
komputer berkaitan dengan sumber daya informasi. Kegiatan-kegiatannya dapat
dapat diorganisasikan dalam sejumlah cara berbeda. Salah satu struktur yang
ekstrim yang lain adalah pendekatan pemrosesan data terpusat dimana semua
pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan
dibagian tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi Pada titik ekstrim
yang lain adalah pendekatan pemrosesan data distribusi dimana melibatkan
pengorganisasian kembali fungsi jasa komputer ke unit-unit pemrosesan informasi
yang lebih kecil, yang kemudian didistribusikan ke pemakai akhir dan
ditempatkan dibawah kontrol mereka.
Evolusi
Model-Model Sistem Informasi
.a. Model Proses Manual
Model
proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem
akuntansi., membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang
mencirikan kebanyakan
b. Model Database
Sebuah
organisasi dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan flat file
dengan mengimplementasikan model database kemanajemen data. Pendekatan ini memusatkan organisasi data ke
sebuah database umum yang dipakai bersama-sama oleh para pemakai. Akses kesumber data dikontrol oleh sistem
manajemen database (DBMS – database management systems). DBMS merupakan sistem perangkat lunak khusus
yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi
setiap pemakai untuk diakses. Jika
pamakai meminta data dimana ia tidak
memiliki otoritas akases atas data
tersebut, permintaan akan ditolak.
Melalui pemakaian data bersama, masalah yang berkaitan dengan pendekatan
flat file mungkin dapat diatasi diantaranya pnghapusan kelebihan data,
pembaruan tunggal, dan nilai lancar.
c. Model REA
REA adalah kerangka akuntansi untuk
membuat model Resourrce, Events
dan Agentsyang kritikal dalam
organisasi dan relasi diantara mereka. Model REA mensyaratkan bahwa fenomena
akuntansi dicirikan dengan cara yang konsisten dengan pengembangan perspektif
pemakai majemuk. REA merupakan sebuah
model konseptual, bukan sistem fisik.
Namun banyak dari prinsip-prinsipnya ditemukan dalam sistem database
yang sudah maju. Aplikasi yang paling
penting dari filosofi REA dilihat dalam perkembangan sistem ERP.
d. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan sebuah model
sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatiskan dan
mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecah dua hambatan
fungsional tradisional dengan memfasilitais pemakaian data berasama, arus
informasi, dan dengan memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum diantara semua
pemakai organisasi.
I.
Peran Akuntan
Berkaitan dengan hubungan akuntan dengan system informasi,
para akuntanterlibat dengan tiga bentuk cara :
a.
Akuntan sebagai pemakai
Dalam
kebanyakan organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tungal yang paling
besar dari jasa komputer. Sebagai
pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang
kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
b. Akuntan sebagi desainer sistem
Saat sekarang ini tanggungjawab desain sistem dibagi
diantara akuntab debfab profesional komputer sebagai berikut : fungsi akuntansi
bertanggungjawab untuk sistem konseptual dan fungsi komputer bertanggungjawab
untuk sistem fisik
c. Akuntan sebagai auditor sistem
Auditing
adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seorang ahli
auditor yang menunjukan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah laporan keuangan. Keyakinan publik pada reliabilitas laporan
keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada validasi yang dilakukan
oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini sering disebut sebagai
fungsi pembuktian (attest function).
PENUTUP
KESIMPULAN:
Dari pembahasan di atas dapat di
tarik kesimpulan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah Kumpulan sumber daya
yang di rancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi. Informasi di
komunikasikan keberagam pemakai. Kita mengunakan istilah sistem informasi
akuntansi karena mencakup siklus-siklus pemprosesan transaksi, penggunaan
teknologi informasi dan pengemangan system informasi.
Sebagian besar organisasi mengalami
kejadian-kejadian ekonomi yang hamper sama kejadian-kejadian ini menimbulkan
transaksi-transaksi yang dapat di kelompokan menjadi 4 siklus produksi dan
siklus keuangan. Struktur pengendalain intern mencakup kebijakan dan
prosedur-prosedur yang di buat untuk menjamin bahwa tujuan–tujuan tertentu
organisasi akan dapat di capai. Siklus transaksi memberikan kerngka system
untuk menganalis dan merancang system informasi di mana di dalamnya terdapat
tujuan yang serupauntuk masing-masing siklus yang berbeda itu. Tujuan ini
merupakan bagian integral dari struktur intern organisasi.
Referensi:
Hall, James A. Accounting Information
Systems, 3rd, 2001, South Western Publishing, USA.
Romney, Marshal B., Paul John Steinbart.
Accounting Information Systems, 9th edition, New Jersey. Pearson_Prentice Hall.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi






0 komentar:
Posting Komentar